AnAk PeTaRa BloG
Hi guYs...i'm AaRoNjAcK From DPE1A/S1..this is my first blog..i want to take this opportunity to share some new information about variety of book..so,i hope your guys enjoy when see my blog.....
Sunday 27 January 2013
The Adventures of Huckleberry Finn
by Mark Twain, John Seelye (Introduction), Guy Cardwell (Notes)
"All modern American literature comes from one book by Mark Twain called Huckleberry Finn." - Ernest Hemingway
Of all the contenders for the title of The Great American Novel, none has a better claim than The Adventures of Huckleberry Finn. Intended at first as a simple story of a boy's adventures in the Mississippi Valley-a sequel to Tom Sawyer-the book grew and matured under Twain's hand into a work of immeasurable richness and complexity. More than a century after its publication, the critical debate over the symbolic significance of Huck's and Jim's voyage is still fresh, and it remains a major work that can be enjoyed at many levels: as an incomparable adventure story and as a classic of American humor.
John Seelye's introduction discusses the context from which the novel emerged.
The Hobbit (Middle-earth Universe)
Written for J.R.R. Tolkien’s own children, The Hobbit met with instant critical acclaim when it was first published in 1937. Now recognized as a timeless classic, this introduction to the hobbit Bilbo Baggins, the wizard Gandalf, Gollum, and the spectacular world of Middle-earth recounts of the adventures of a reluctant hero, a powerful and dangerous ring, and the cruel dragon Smaug the Magnificent. The text in this 372-page paperback edition is based on that first published in Great Britain by Collins Modern Classics (1998), and includes a note on the text by Douglas A. Anderson (2001). Unforgettable! In a hole in the ground there lived a hobbit. Not a nasty, dirty, wet hole, filled with the ends of worms and an oozy smell, nor yet a dry, bare, sandy hole with nothing in it to sit down on or to eat: it was a hobbit-hole, and that means comfort.
Friday 25 January 2013
Lentera
Mustika
Novel
Nisah Haron, yang bercerita tentang Profesor Madya Dr. Ainur Mustika, wanita
elit yang mengharapkan nyalaan lentera cinta dalam hatinya.
Dia mengakui, tidak lengkap hidupnya tanpa suami di sisi, namun pada sisi lain hatinya, dia bertanya, adakah ia benar kini? Pada saat cinta semakin mendekat, hatinya pula semakin berkicau dengan pertanyaan-peranyaan apakah akhir sebuah cinta, dan bermulalah dilema Ainur Mustika.
Novel yang beralur manis, digarap dengan diksi yang bertenaga, disambung-sambung rangkaian kata-kata dinamik, dan jauh ke dasarnya, memberikan pembelajaran tentang cinta dan teladan.(
Dia mengakui, tidak lengkap hidupnya tanpa suami di sisi, namun pada sisi lain hatinya, dia bertanya, adakah ia benar kini? Pada saat cinta semakin mendekat, hatinya pula semakin berkicau dengan pertanyaan-peranyaan apakah akhir sebuah cinta, dan bermulalah dilema Ainur Mustika.
Novel yang beralur manis, digarap dengan diksi yang bertenaga, disambung-sambung rangkaian kata-kata dinamik, dan jauh ke dasarnya, memberikan pembelajaran tentang cinta dan teladan.(
Menara
Sebuah
novel daripada Isa kamari yang cuba mencari pertalian antara aspirasi dan
keinginan yang hidup dalam jiwa dan minda manusia dengan gejala budaya sosial,
politik dan ekonomi yang berlaku di luar dirinya. Pendekatan psikologi ini
adalah jawapannya pada pelbagai masalah keasingan dan penghakisan nilai yang
kita alami akibat serangan kemodenan dan teknologi.
Banyak tempat berehat dan renungan dalam perjalanan yang berliku ini. Oleh kerana itu Menara tidak usah dipanjat dengan terburu-buru. Menara adalah tantangan dan antitesis pada ketergesaan dan keterasingan hidup kita selama ini.
Kenikmatan menghayatinya bergantung pada persediaan serta tahap mana tanggapan dan pemahaman ditebuk dan dicerna. Daripada satu aspek Menara berusaha mencipta khalayak pembaca yang juga pemikir serius dan peneroka yang berani. Tentunya setiap pembaca akan memanjat Menaranya yang tersendiri. Puncak yang tercapai juga berlainan ketinggiannya. Selamat mendak
Banyak tempat berehat dan renungan dalam perjalanan yang berliku ini. Oleh kerana itu Menara tidak usah dipanjat dengan terburu-buru. Menara adalah tantangan dan antitesis pada ketergesaan dan keterasingan hidup kita selama ini.
Kenikmatan menghayatinya bergantung pada persediaan serta tahap mana tanggapan dan pemahaman ditebuk dan dicerna. Daripada satu aspek Menara berusaha mencipta khalayak pembaca yang juga pemikir serius dan peneroka yang berani. Tentunya setiap pembaca akan memanjat Menaranya yang tersendiri. Puncak yang tercapai juga berlainan ketinggiannya. Selamat mendak
The
Last Sacrifice (The Last Disciple)
Helius,
Nero's most trusted advisor, anticipates the death of his sworn enemy, the
legendary warrior Gallus Sergius Vitas, scheduled to die a gruesome death in
the arena. However, the badly beaten man who appears in the amphitheater is not
who he seems. Rescued by a stranger and given a mysterious scroll, Vitas is
told that he must decipher this letter to find the answers he needs, a letter
that Helius is also determined to decipher and to keep hidden from Nero. As
Nero's reign of terror grows, so does his circle of enemies.
Subscribe to:
Posts (Atom)